Saturday, October 10, 2009

Salut untuk Bapak Onno W. Purbo

Onno W. Purbo, itulah nama yang sangat populer di kalangan profesional IT Indonesia secara umum dan di kalangan profesional IT Indonesia open source khususnya. Beliau sangat banyak menyumbangkan tulisan dan tindakan untuk membuat dunia IT di Indonesia menjadi lebih baik.

Semua prestasi beliau banyak menginspirasi kalangan profesional dan aktivis IT Indonesia, termasuk saya sendiri. Dengan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dunia Informasi dan Teknologi di Indonesia bagi semua rakyat indonesia, khususnya kalangan menengah ke bawah, beliau banyak menyumbangkan pemikiran dan waktunya. Salah satu karya beliau yang cukup di kenal adalah antena luar nirkabel murah dikenal dengan nama 'wajanbolik'. Dengan adanya 'wajanbolik' seharusnya akses internet dapat dibagi-bagi dengan tetangga yang kurang mampu untuk membayar biaya bulanan internet yang kala itu masih relatif mahal.

Karena itu saya sangat mengaggumi Kang Onno (sapaan untuk Bpk. Onno). Seandainya cukup banyak orang di Indonesia yang mempunyai dedikasi memajukan dunia IT Indonesia untuk masyarakat seperti Kang Onno, niscaya dalam waktu yang relatif singkat bangsa kita dapat segera memiliki sumber daya manusia di bidang Teknologi Informasi yang handal dan bersaing dengan sumber daya manusia dari luar negeri.

Terima kasih Kang Onno, dan teruslah berkarya bagi bangsa Indonesia... Salute for Onno W. Purbo!!!


Read more!

Friday, October 9, 2009

Rusmanto Maryanto dan Linux: ILC, GCOS, RMS, Olimpiade Office, dll.

Read more...


Read more!

Migrasi Ke Open Source

Beberapa tahun belakangan ini, Microsoft sedang gencar-gencarnya melakukan razia terhadap software mereka yang di bajak. Tidak heran, karena di Indonesia kita ini, pelanggaran terhadap hak atas kekayaan intelektualitas. Meskipun begitu, penjual dan pengguna software-software bajakan ini masih tetap saja merasa nyaman dengan tindakannya. Bahkan diantara mereka ada yang tahu dan mengerti bahwa tindakan mereka merugikan orang lain.

Memang beberapa harga-harga software resmi belum terjangkau oleh masyarakat kita. Akan tetapi hal ini tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk membenarkan tindakan pembajakan,
Lalu bagaimana dengan perkembangan dunia Teknologi Informasi di Indonesia jika masyarakat kita memiliki sebuah dilema antara pembajakan dan daya beli? Mungkin salah satu alternatifnya adalah dengan migrasi ke open source.

Open source adalah sebuah gerakan moral komunitas pengguna komputer agar orang lain dapat menggunakan komputer terlepas dari seberapa besarnya daya beli, dan persetujuan-persetujuan pada saat membeli/menggunakan sebuah program. Hanya perlu sedikit usaha lebih untuk belajar dan mengenal software-software open source yang berbeda dengan software-software kepemilikan.

Dengan bermigrasi ke open source, setidaknya kita dapat membantu diri kita sendiri agar tidak takut dengan pelanggaran hukum, masyarakat karena dapat membantu memberikan software dan pertolongkan kepada orang lain yang membutuhkan software yang serupa, dan tidak lupa membantu memperbaiki generasi negara kita tercinta Indonesia.


Read more!

Pendidikan Open Source Sejak Dini

Beberapa hari yang lalu saya diminta oleh salah seorang teman saya untuk membantunya install linux di komputer tokonya. Teman saya ini pernah bermasalah dengan pihak yang berwajib akibat pelanggaran hak cipta program-program yang terpasang di komputernya. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk menggunakkan linux.

Komputer di toko teman saya sengaja diletakan di bagian depan tokonya, sehingga orang lain dapat dengan mudah menggunakan komputer itu sebagai katalog barang-barang yang dijualnya. Saat itu saya install Slackware Linux di komputer itu. Singkat kata, setelah installasi saya memasangkan beberapa "pemanis" tampilan seperti themes dan tentunya compiz-effect.

Selama saya memasang "pemanis" tersebut ada seorang ibu-ibu paruh baya yang memperhatikan apa yang sedang saya lakukan. Tiba-tiba saja ibu itu mendekati saya dan bertanya kepada saya apakah OS yang saya gunakan adalah linux. Saya kaget kalau ternyata ibu itu tahu tentang linux. Saya menjawab iya, lalu bertanya kepada ibu itu apakah ia pengguna linux juga. Ternyata ibu itu menjawab kalau dia pemakai komputer juga dan selama ini hanya bisa menggunakan product Microsoft, dan ia tahu linux dari anaknya yang sekolah di salah satu sekolah swasta. Ibu itu juga menceritakan kalau saat ini di sekolah anaknya sedang diajarkan linux, dan ia sedang mencari seorang guru pembimbing untuk anaknya belajar linux. Wah... ini berita baik, akhirnya saya mendengar ada sekolah di sekitar tempat tinggal saya yang menggunakan linux. Saya menyatakan bersedia membantu anaknya belajar linux, karena saya juga ingin memperkenalkan linux di lingkungan tempat tinggal saya.

Beberapa hari setelah kejadian itu, saya juga mendapat kabar kalau sudah ada beberapa sekolah lain di lingkungan saya yang mempergunakan linux. Saya senang sekali mendengar kabar ini. Menurut saya, pendidikan open source harus dimulai sejak dini. Karena yang saya alami selama bersekolah, saya hanya diajarkan program-program 'proprietary' tertentu tanpa diberitahu kalau ada alternatif lain selain program 'proprietary'. Pada kenyataannya saat ini saya menggunakan program alternatif lain yang tidak kalah baiknya dengan program 'proprietary' untuk melakukan yang saya butuhkan dan dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.

Karena latar belakang terserbut, maka muncul keinginan pribadi saya untuk memberikan pendidikan opensource sejak dini paling tidak di lingkungan saya sendiri. Karena dengan tahu mengenai opensource, kita jadi mempunyai 'pilihan' dalam menggunakan software dan tidak terkesan 'terpasksa menggunakan bajakan' karena tidak ada pilihan lain. Opensource memperlengkap pengetahuan kita tentang ke-'dua sisi mata uang' dalam dunia operating system dan software komputer. Selebihnya biar generasi yang kita didik menentukan mana yang baik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Salam...


Read more!

Belajar Linux Sendiri

Awal perkenalan saya dengan linux adalah pada akhir tahun 2006. Waktu itu saya sebagai teknisi di sebuah toko komputer, sudah sangat jenuh menggunakan sistem operasi windows yang sudah hampir setiap hari saya hadapi. Karena terdorong oleh kebosanan yang saya rasakan, saya mencoba mencari tahun tentang sistem operasi yang lain.

Setelah mencari informasi dari 'Om Google' saya menemukan sistem operasi lain yang sedang dan terus berkembang, Linux. Sejak saat itu dimulailah petualangan saya di dunia linux. Distribusi linux yang pertama saya gunakan adalah Mandrake linux (sekarang dikenal dengan nama mandriva).

Sebagai newbie yang tidak mempunyai koneksi internet saat itu, saya akhirnya putus asa dengan linux. Masalahnya saat itu adalah saya tidak bisa memutar format lagu mp3 karena pada distribusi mandrake codec mp3 tidak terdapat secara default dan saya tidak tahu harus bertanya kepada siapa.

Kira-kira setahun yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman smu yang ternyata pernah menggunakan linux. Dan saya dapat informasi dari dia, kalau ingin mahir menggunakan linux gunakan lah slackware. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk mendalami linux karena rasa ingin tahu.

Ketika mendapatkan CD instalasi slackware dari sebuah majalah, kami mencoba instalasi slackware di komputer kami masing-masing. Saya ingat CD yang kami gunakan adalah CD Slackware linux 12.0. Dengan mengandalkan kemampuan bahasa inggris, kami berhasil melakukan instalasi slackware. Betapa terkejutnya kami setelah melakukan instalasi slackware, tampilannya seperti jaman MSDOS. Hanya text hitam putih... Beruntung saat itu kami sudah mempunyai koneksi internet, kami berhasil menemukan sebuah buku sakti berjudul 'Slackbook'.
Kami print semua halaman dari e-book yang kami dapat tersebut. Dari situ kami berhasil menggunakan linux.

Dari sejak mandrake sampai slackware, dan akhirnya hampir semua distribusi linux yang besar sudah kami coba dan bisa kami gunakan. Kami tidak mempunyai tempat bertanya kecuali internet dan buku-buku yang kami punya. Akhirnya kami sekarang dapat memegang sistem informasi di salah satu perusahaan konsultan engineering, dan karena kami menggunakan linux untuk semua server mereka, mereka dapat mengirit biaya beberapa puluh juta.

Kesimpulan :
Modal dasar untuk bisa menggunakan linux adalah :
- Mau mencoba
- Mau belajar
- Bertekad kuat
- Dan tentunya bahasa inggris yang cukup baik.
Jika mempunyai modal seperti di atas, saya jamin, linux bukanlah hal yang sesusah seperti yang anda bayangkan. Sebaliknya anda akan menemukan sebuah sistem operasi yang sesuai dengan diri anda dan kreatifitas anda.

Semoga Membantu


Read more!